"Memperlihatkan meski IHSG menguat,namun posisi jual asing masih sangat kuat dimana aksi profit taking masih cukup tinggi pada penutupan sempat mencatatkan USD 484 milliar.Hal itu menandakan bahwa sentimennya masih rentan,"imbuh dia.
Lebih lanjut Alwi menjelaskan, adanya kenaikan suku bunga The Fed memberikan sentimen yang jelek untuk pasar saham.Lantaran pasar masih serius melihat perkembangan data ekonomi Amerika Serikat (AS).
"Ketika ada sinyal The Fed,ditambah minggu depan ada Rapat Dewan Gubernur (RDG) mengenai BI rate dari sisi internal. Memungkinkan IHSG untuk bergerak secara konsolidasi hingga kedua isu besar tersebut belum terjadi kepastian," tandasnya.
(Fakhri Rezy)