JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan di kisaran level support 5.430 dengan ressitance 5.483. Laju IHSG masih akan mengalami pergerakan secara konsolidasi.
Analis PT Universal Broker Indonesia Alwi Assegaf mengungkapkan, IHSG masih berkonsolidasi di tengah melemahnya bursa saham global. Dikarenakan kekhawatiran terkait asumsi kenaikan suku bunga The Fed, yang disinyalkan akan mengalami percepatan kenaikan dibandingkan rencana sebelumnya.
"Justru di bursa kita naik, kalau saya lihat akibat banyak investor berburu saham bagus di harga rendah (bargain hunting), ketika IHSG mulai mendekati area supportnya setelah sempat turun tajam kemarin. Kenaikan ini dipicu teknik rebound saja, sentimen yang ada masih cenderung negatif," ujar Alwi kepada Okezone di Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Disisi lain, adanya isu prospek kenaikan suku bunga The Fed masih menjadi kekhawatiran bagi pasar. Disamping belum adanya sentimen baru yang masuk ke pasar.
"Memperlihatkan meski IHSG menguat,namun posisi jual asing masih sangat kuat dimana aksi profit taking masih cukup tinggi pada penutupan sempat mencatatkan USD 484 milliar.Hal itu menandakan bahwa sentimennya masih rentan,"imbuh dia.
Lebih lanjut Alwi menjelaskan, adanya kenaikan suku bunga The Fed memberikan sentimen yang jelek untuk pasar saham.Lantaran pasar masih serius melihat perkembangan data ekonomi Amerika Serikat (AS).
"Ketika ada sinyal The Fed,ditambah minggu depan ada Rapat Dewan Gubernur (RDG) mengenai BI rate dari sisi internal. Memungkinkan IHSG untuk bergerak secara konsolidasi hingga kedua isu besar tersebut belum terjadi kepastian," tandasnya.
(Fakhri Rezy)