JAKARTA - PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) merevisi harga jual naik sebesar 10 persen menyusul belum pulihnya dampak krisis keuangan global. Kenaikan harga jual tersebut berlaku pada Desember 2008.
"Perseroan bermaksud merevisi penepatan harga jual berkisar 7,5-10 persen," kata Corporate Director Mustika Ratu Zulfikar Lukman di Jakarta, Kamis (13/11/2008).
Follow Berita Okezone di Google News
Dia mengatakan, revisi harga jual tersebut ditetapkan untuk mengimbangi biaya produksi yang naik paska kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Mei 2008 lalu.
Kondisi ini diperburuk dengan melemahnya nilia tukar rupiah terhadap dolar. Sayangnya dia tidak menjelaskan dampak penjualan perseroan akibat rencana kenaikan harga jual tersebut.
Dengan rencana kenaikan harga jual pada Desember mendatang, pada 2008 Mustika Ratu telah menaikkan harga jual produknya sebanyak dua kali setelah pada Januari lalu perseroan menaikkan harga jual berkisar 5 - 7,5 persen akibat melambungnya harga minyak mentah dunia yang terjadi sejak kuartal III-2007.
Zulfikar mengatakan, pada 2009 perseroan berencana merubah komposisi ekspor dan pasar lokal menjadi 50:50. Adapun saat ini penjualan ekspor baru mencapai 20 persen sedangkan sisanya pasar lokal. "Kita akan jajaki pasar di kawasan Timur Tengah," katanya.
Dia juga optimistis, target pertumbuhan penjualan perseroan tahun ini sebesar 27 persen walaupun ia menyadari daya beli masyarakat akan menurun akibat kebijakan kenaikan BBM tersebut.
"Salah satu strateginya adalah meningkatkan pasar ekspor. Namun, untuk pasar domestik, kami kira akan tetap bagus hanya sedikit melambat," katanya.
Atas alasan itulah, MRAT menyatakan masih optimistis akan dapat mencapai target pertumbuhan penjualan tahun ini.
Untuk mengantisipasi rencana kenaiakan harga jual, Mustika Ratu akan mengembangkan produk yang difokuskan seusai dengan permintaan pasar. Selain itu, perseroan juga berencana merasionalisasi produk dari 508 item menjadi 477 item. "Kita lakukan slow moving dari semua merek," katanya.
(rhs)