BANGKOK - Di Bangkok, meski masih dilanda aksi demo anti-pemerintah, Kementerian Perdagangan Thailand kemarin mengumumkan bahwa ekspor Maret melonjak 40,9 persen, kenaikan terbesar dalam 17 bulan terakhir.
Dengan kenaikan tersebut nilai ekspor Thailand naik menjadi USD16,3 miliar, sementara impor mencapai USD15,1 miliar pengiriman barang dari luar negeri naik 59,7 persen.ย Kondisi ini menyebabkan surplus perdagangan Thailand naik jadi USD1,15 miliar, dibanding Februari yang hanya USD439 juta.
Follow Berita Okezone di Google News
Dilansir dari Reuters, Jumat (23/4/2010), ekspor Thailand terbesar disumbang oleh produk pertanian dan olahan dengan kontribusi kenaikan mencapai 49,2 persen seiring dengan menguatnya harga produk pangan seperti beras, ubi, gula, produk makanan laut beku, buah dan sayuran.
Sedangkan produk manufaktur seperti elektronik, automotif, suku cadang plastik danย tekstil naik 20 persen. Adapun tujuan utama ekspornya adalah ke AS, Uni Eropa, Asia Tenggara, dan Jepang.
Menteri Perdagangan Thailand Pornthiwa Nakasai menyatakan, situasi politik yang sedang bergejolak di Thailand tidak berdampak pada ekspor. Pemerintah Thailand juga tetap menjaga target pertumbuhan ekonomi sebesar 14 persen pada tahun ini dengan total ekspor mencapai USD170 miliar.
Menurutnya, khusus April diperkirakan ekspor turun USD12 miliar akibat adanya hari libur publik dan ganguan kabut vulkanik di Islandia yang mengebabkan pengriman udara terganggu.
(ade)