JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat, rasio tabungan terhadap Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) Indonesia terhadap tingkat menabung masyarakat Indonesia masih rendah. Bahkan, menurut data Bank Sentral masih yang terendah di ASEAN.
"Rasio tabungan terhadap GDP kita masih rendah jadi kita perlu dorong terus. Di Indonesia, rasio kredit terhadap PDB sekira 25-30 persen sedangkan di Malaysia sudah mencapai 100 persen bahkan lebih. Di Thailand, bahkan lebih," ujar Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad saat ditemui di Gedung BI, Jakarta, Rabu (23/11/2011).
Follow Berita Okezone di Google News
Peningkatan keinginan menabung masyarakat Indonesia ini perlu terus didorong, karena dengan menabung masyarakat bisa terus meningkatkan kesejahteraan. Dengan menabung, menurut Muliaman, perekonomian nasional juga terus berjalan.
"Dengan menabung partisipasi masyarakat dalam pendanaan pembangunan nasional akan meningkat. Pertamanya nabung dulu, otomatis mereka akan kenal bank lebih jauh, seperti ambil kredit ke bank dan lainnya," lanjut Muliaman.
Demi tujuan ini, Bank Sentral kembali menggalakan kampanye menabung dengan tema 'Sambut Hari Depan Terencana, Ayo Menabung. BI menggandeng bank-bank nasional dan Bank Perkreditaan Rakyat untuk lebih memudahkan tujuannya ini.
Sebagai informasi, beberapa data rasio menabung jika dibandingkan dengan tingkat GDP di Asean; Indonesia 36,9 persen, Malaysia 105,5 persen, Singapura 280,9 persen, USA 44.8 persen, Filipina 48.6 persen dan India 55 persen.
(ade)