JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini yang mencapai 6,5 persen, ternyata diimbangi dengan angka pengangguran yang menurun menjadi 6,6 persen (Agustus 2011), dibandingkan dengan Agustus tahun lalu sebesar 7,1 persen.
"Sejalan dengan peningkatan investasi, industri pengolahan diperkirakan dapat tumbuh sekira 6,1 persen (year on year) atau tertinggi sejak 2004. Ekspansi pada industri pengolahan ini sangat membesarkan hati karena disertai penyerapan angkatan kerja di sektor formal. Sehingga tingkat pengangguran turun menjadi 6,6 persen di Agustus lalu dibandingkan 7,1 persen Agustus lalu," ungkap Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di Bankers Dinner Jumat (9/12/2011) malam.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News
Potret keberhasilan dalam mempertahankan tingginya pertumbuhan ekonomi, lanjut Darmin, menjadi lengkap dengan terkendalinya tingkat inflasi.
"Di tahun ini, indeks harga konsumen (IHK) diperkirakan hanya 3,9 persen (year on year). Sementara inflasi inti dalam tiga tahun terakhir stabil di sekira empat persen menunjukkan bahwa perekonomian yang masih beroperasi di bawah pertumbuhan potensialnya," lanjutnya.
Selain itu, Darmin menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik juga didukung rasio investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang naik menjadi 31,3 persen atau naik dibandingkan 23,6 persen pada tahun 2005 lalu.
"Kenaikan investasi ini tergambar dari meningkatnya impor barang modal terutama dalam bentuk mesin, tingginya pertumbuhan penyaluran kredit investasi, dan besarnya penanaman modal langsung (foreign direct investment)," pungkas Darmin. (nia)
(rhs)