Share

Cara BI menekan pelemahan rupiah

Maikel Jefriando, Sindonews · Selasa 29 Mei 2012 15:19 WIB
https: img.okezone.com content 2012 05 29 452 637639 TXUsC087yT.jpg illustrasi

Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) dalam menghadapi melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS, akan menerbitkan Term Deposit sebagai bentuk kebijakan dalam percepatan pendalaman pasar keuangan domestik dan penguatan manajemen moneter.

"BI akan terbitkan Term Deposit yaitu instrumen penempatan devisa oleh perbankan domestik di Indonesia," kata Gubernur BI Darmin Nasution, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (29/5/2012).

Follow Berita Okezone di Google News

Term Deposit, menurutnya, akan menjadi outlet penempatan devisa untuk memfasilitasi masuknya devisa, termasuk yang berasal dari hasil ekspor. BI akan mengelola devisa tersebut melalui berbagai transaksi devisa untuk mendorong pendalaman pasar, sekaligus sebagai instrumen moneter.

"Dalam hal ini bank domestik dapat menempatkan devisa pada BI dengan berbagai tenor yang disesuaikan kondisi pasar," jelasnya.

Sebelumnya, menurut Darmin para pemilik valas membuka rekening supaya tidak terkena Net Open Position (NOP). Sehingga, harus dimasukan pada outlet yang paling tidak ada semacam return, dari pada hanya disimpan di lemari besi yang tidak memberikan hasil.

Tidak adanya outlet didalam negeri memaksa bank menempatkan valas di luar negeri dengan bunga yang sangat rendah, sekira 0,1 persen hingga 0,2 persen. Hal itu mengakibatkan, perputaran uang malah terjadi di luar negeri.

"Melihat perkembangan itu BI menyediakan outletnya, dan kami akan membuka term deposite di dalam operasi moneter. Untuk hal ini kami akan buka term deposite valas. Kami juga sediakan bunganya kalau di luar 0,1-0,2 persen, akan diatur berapa pantasnya supaya perbankan tertarik," papar Darmin.

Kebijakan ini, kata Darmin, akan mulai berlaku paling lambat dua minggu dari sekarang. Kemudian tenor yang ditetapkan saat ini masih dikaji, bisa tujuh hari, 14 Hari atau 30 hari. Namun, dirinya menjelaskan untuk tenornya tersebut akan bersifat fleksibel sehingga suatu saat perbankan sewaktu-waktu dapat menarik valasnya jika dibutuhkan.

"Valas ini akan jadi complement cadangan Devisa, tapi ini tidak dimasukan ke cadev, karena secara putus instrumen BI ini bagian dari operasi pasar, tetapi kita bisa menggunakannya dalam rangka menstabilkan nilai tukar," tandasnya. (ank)

(hri)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini