Sindonews.com - Garapan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) cenderung minim perencanaan. Akibatnya, usaha UMKM sering mengalami pasang surut bahkan berpotensi tidak bisa melanjutkan usahanya.
Ketua Kadin Kota Bandung Deden Y Hidayat mengakui, hanya sebagian kecil saja pelaku UMKM yang melakukan perencanaan matang dalam menjalankan bisnisnya. Terutama pelaku usaha pemula. "Sebagian besar pelaku usaha, memulai bisnis berdasarkan tren yang berkembang. Sehingga, apabila bisnis pada sektor tersebut tidak menjadi tren setter lagi, akan mengancam kelangsungan usahanya,” jelas Deden, Selasa (3/7/2012).
Kondisi tersebut, lanjut dia, terkadang membuat pelaku usaha berusaha beralih ke bisnis lainnya. Padahal, belum tentu bisnis baru tersebut menjanjikan. “Bisa saja, bisnis yang ditinggalkan itu lebih prospektif,” imbuh dia. Menurut dia, perencanaan bisnis yang matang, menjadi faktor penting pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya.
Diakui Deden, pelatihan bagi para pelaku UMKM yang saat ini sedang digelar oleh Kadin Kota Bandung, salah satu upaya Kadin menggerakkan pelaku usaha kecil. Pelatihan tersebut, memberi pembekalan terkait perencanaan bisnis, langkah-langkah pengembangan bisnis, dan prospek usaha.
Menurut Manajer Badan Promosi dan Pengelola Keterkaitan Usaha (BPPKU) Kadin Kota Bandung, Bambang Tris Bintoro, pelatihan tersebut fokus pada bussines plan. Berisi tentang berbagai metode dan pelatihan mengenai bagaimana melakukan perencanaan bisnis bagi para pelaku usaha. "Harapannya, para pelaku UMKM pemula itu dapat memiliki daya saing dan terus berkembang," imbuh Bambang. (bro)
(hri)