Sebagai seorang pembicara sering kali saya diminta oleh berbagai perusahaan untuk mengadakan seminar, bahkan pernah dalam satu bulan saya harus memberikan 52 kali seminar secara berturut-turut.
Oleh karena itu, saya mengadakan joint venture dengan pembicara lainnya jika jadwal saya sudah tidak memungkinkan lagi untuk memberikan seminar. Daripada peluang itu hilang, lebih baik saya memberikannya kepada pembicara lainnya (meskipun orang lain mengatakan pembicara lain yang saya pilih merupakan "kompetitor").
Follow Berita Okezone di Google News
Dengan demikian, di lain waktu, saya mungkin juga akan mendapatkan berbagai keuntungan atau kesempatan yang diberikan oleh pembicara lain. Hal semacam ini juga dilakukan oleh salah satu BPR besar di Bali.
Daripada membuka banyak cabang di berbagai daerah di Bali, BPR tersebut memilih untuk bekerja sama dengan BPR lainnya (yang orang lain anggap sebagai pesaing). Karena BPR ini handal dalam melepas kredit dengan aman, dengan bunga cukup tinggi daripada dia buka di daerah-daerah kemudian memberi biaya tabungan misal 12 persen per tahun, dia lebih baik memberi bunga kepada BPR-BPR di daerah yang tidak handal melepas kredit misal 14 persen per tahun.
Karena, kalau dia buka sendiri di daerah-daerah untuk menggalang dana, dia harus siap overhead cost tambahan lima persen, maka 14 persen lebih murah dibanding 12% + 5% = 17%.
Kita bahkan bisa mengadakan joint venture dengan kompetitor kita. Misalnya, jika kita menjual apartemen mewah, lalu ada orang membutuhkan apartemen dengan harga yang lebih murah, kita bisa merekomendasikan calon konsumen tersebut untuk membeli apartemen kompetitor kita.
Tentu saja dengan mengadakan perjanjian kerja sebelumnya dan kerja sama itu harus memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak. Semoga Bermanfaat. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan Salam Dahsyat!
(ade)