JAKARTA - Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan bahwa telah memanggil PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) untuk mengetahui keseriusannya untuk melakukan akuisisi atas PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).
Deputi Bidang Usaha dan Jasa Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, jika benar BNI serius, maka akan diadakan pertemuan untuk memproses akuisisi tersebut.
"Misalnya lebih serius mengambil bahana, kita harus adakan table, karena asetnya bahana adalah human capital. Harus ada value, banyak yang tertarik Bahana dan Danareksa, untuk menjadi mengoptimalkan mereka, kami minta tahun ini selesai," kata Gatot di Kantor Kementian BUMN, Jakarta, Rabu (8/5/2013).
Gatot melanjutkan, telah meminta kepada staf Bahana untuk lebih dapat mendetilkan. Dengan demikian kementerian dapat menyediakan PPA, karena yang terpenting adalah memberikan value kepada kedua perusahaan tersebut.
"Inikan memperkokoh perbankan kita, kan secara otomatis Bahana masuk langsung menambah value kita, nantinya bisa holding besar atau bisa juga menempel," tambahnya.
Diketahui sebelumnya, Kementerian BUMN menyebut BNI belum memiliki izin mengakuisisi BPUI. Gatot mengatakan, proses akuisisi tersebut masih dalam tahap kajian.
"Sebelum sampai ke menteri, diminta kajian dan arahan dari Kementerian. Ini sudah dari November," kata Gatot saat itu.
Gatot mengungkapkan bahwa Menteri BUMN Dahlan Iskan ingin proses akuisisi kedua perusahaan tersebut cepat terselesaikan.
(wdi)