JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Diaspora menyumbangkan Devisa sekira setengah triliun dolar Amerika Serikat (AS) per tahun. Angka lebih besar dibandingkan sumbangan dari negara maju.
"Diaspora menyumbang devisa USD500 miliar tiap tahun," ujar Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono saat pembukaan Diaspora Indonesia II, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Follow Berita Okezone di Google News
SBY mengatakan, jumlah tersebut tiga kali lebih besar, daripada devisa yang dihasilkan oleh negara maju dalam setahunnya. Oleh karena itu, pemerintah harus lebih memperhatikan devisa yang dihasilkan dari para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
"Karena itulah dalam menentukan strategi ke depan pemerintah Indonesia perlu memiliki strategi diaspora untuk memanfaatkan aset dan power yang dimiliki diaspora Indonesia," ujar SBY.
SBY mengatakan, potensi Diaspora menyebabkan Diaspora menjadi bagian dari ekonomi global. Menurut Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), ada 215 juta orang yang bekerja di luar negara, baik yang bekerja di sana, maupun kelahiran luar negeri.
"Setiap tahun sekitar dua juta dari negara berkembang pindah belajar berbisnis di negara lain. Mereka terus menerus ikat batin dengan negara asalnya," ujar SBY.
()