JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, Diaspora Indonesia besar peranannya terhadap Sumber Daya Manusia (SDM). Berbeda dengan Diaspora China yang lebih besar peranannya terhadap investasi.
Menurut Dahlan, Diaspora Indonesia tidak perlu ditarik kembali pulang ke Indonesia, karena warga negara yang masuk dalam diaspora merupakan sebagai alat networking Indonesia dengan negara-negara lain melalui diaspora Indonesia.
Follow Berita Okezone di Google News
"Kita harus punya network, tidak perlu ditarik warga kita yang di luar sana, yang perlu ditarik investasinya, kalau untuk orangnya gak usah," ucap Dahlan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Hal tersebut berbeda dengan diaspora China. Dahlan menyebutkan, diaspora China terbentuk lantaran pada saat dahulu, warga negara China meninggalkan kampung halamannya karena faktor politik. Pada saat meninggalkan kampung halamannya tersebut, warga negara China menjadi pengusaha di berbagai negara yang mereka singgahi.
"Ini berbeda dengan diasporanya Tiongkok, mereka pergi karena masalah politik, ada yang menjadi pengusaha di Hong Kong, Taiwan, dan ketika mereka berkumpul kembali, membuat Tiongkok (China) sangat maju, karena yang diutamakan mengenai investasi," katanya.
Namun, tidak hanya sebagai diaspora yang berperan besar terhadap SDM, Diaspora Indonesia pun ada peranannya terhadap investasi, akan tetapi masih belum begitu besar seperti Tiongkok.
"Bisnisnya ada, tapi tidak besar seperti Tiongkok, Indonesia besar intelektualnya, peranan yang paling besar Diaspora Indonesia di bidang ESDM, kalau Tiongkok di Investasi," pungkasnya. (wan)
(wdi)