JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengatakan, kebijakan Bank Indonesia (BI) pada masa kepemimpinan Darmin Nasution merupakan kebijakan yang cepat mendukung melakukan financial inclusion.
Dahlan menambahkan, Mantan Gubernur BI itu lebih memilih suku bunga yang rendah jika dibandingkan untuk menaikkan sukuk bunga acuan atau BI Rate.
Follow Berita Okezone di Google News
"Bunga rendah sebagai salah satu hal fundamental untuk bisa lakukan financial inclusion secara nyata. Bagaimana mau financial inclusion tapi bunga tinggi," kata Dahlan saat acara Mandiri Institute di Four Season Hotel, Jakarta, Senin (12/5/2014).
Mantan Dirut PLN ini juga mengungkapkan, kebijakan yang diambil oleh Darmin Nasution pun bukan hanya sekedar teori kebijakan saja, melainkan mencerminkan ideologi seorang pemimpin.
"Bunga rendah bukan sekedar teori ekonomi, tapi ideologi, lebih dalam dari teori ekonomi," tambahnya.
Kendati demikian, Dahlan menjelaskan kebijkan yang menurutnya baik ini hanya mampu bertahan sangat sebentar, di mana hingga saat Darmin Nasution tidak menjabat lagi sebagai Gubernur Bank Indonesia, kebijakan tersebut berhenti.
Tidak hanya itu, dirinya pun berharap agar pemerintah dan BI mempunyai roadmap untuk mengatasi gejolak ekonomi, sehingga mampu dapat mengembalikan suku bunga ke tingkat yang tidak terlalu tinggi.
"Ideologi pak Darmin terganggu setelah 3 bulan buku itu terbit. Suku bunga naik karena gejolak ekonomi," tutupnya.
(rzk)