JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak mau menaikkan harga bahan bakar minyak lantaran akan memberatkan rakyat. Oleh karena itu, untuk menutupi biaya yang harus ditanggung untuk impor minyak, maka dia harus melakukan penghematan.
Lewat akun pribadi yang dia unggah di Youtube, SBY mengatakan selama dua kali masa pemerintahannya, dia telah melakukan penghematan yang signifikan agar pembelanjaan APBN tetap terjaga. Salah satu caranya, adalah dengan tidak menaikkan gajinya dan para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB).
Follow Berita Okezone di Google News
"Gaji presiden dan menteri tidak mengalami kenaikan selama 10 tahun. Bahkan, gaji pejabat BUMN lebih tinggi (dari gaji menteri dan presiden)," kata SBY dalam akunnya di youtube, Jumat (29/8/2014).
"Ada rencana untuk menaikkan, tapi saya harus kembali kepada kebijakan dasar. Sejak 2005, kita menaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS) golongan rendah, ada yang naik sampai empat kali lipat," tambah dia.
Dia melanjutkan, gaji pejabat negara memang akan naik belakangan. Meski demikian, dia mengatakan ada beberapa gaji anggota lembaga negara yang mengalami kenaikan seperti DPR dan Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurut dia, bukan hanya gaji presiden, wakil presiden dan menteri yang tidak mengalami kenaikan, namun juga gaji gubernur, wali kota yang tidak mengalami kenaikan dalam 10 tahun terakhir.
"kami harus mau berkorban, saya putuskan gaji kami tidak akan naik. Tapi saya persilahkan, pemerintahan yang akan datang untuk mengkajinya. Mungkin gubernur, bupati, wali kota, masih bisa memperoleh insentif dan honor," jelas SBY.
(mrt)