JAKARTA - Teknologi Smarthome atau rumah pintar memang sudah lama di Indonesia. Tidak seperti di negara lain, konsep ini dianggap terlalu mahal untuk diwujudkan.
Direktur Indotorc,perusahaan lokal yang terjun ke bisnis Smarthome, Pongky Suhendro, untuk semua pemasangan, konsumen akan dikenakan biaya berkisar Rp20 juta.
Follow Berita Okezone di Google News
"Dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan, harga tersebut dianggap masih sangat terjangkau. Biaya pemasangan fasilitas Smarthome secara mengejutkan, memang cukup terjangkau. Hal ini disebabkan perangkat-perangkatnya diproduksi dengan bahan dan tenaga lokal," kata dia yang dikutip dari keterangan tertulis Lamudi, Jumat (19/9/2014).
Saat ini, lanjut Suhendro, target Smarthome kebanyakan ditujukan untuk level komersial seperti bangunan tinggi dan perkantoran. Namun dalam waktu singkat, teknologi ini diperkirakan akan segera diterapkan oleh para end-user.
Sementara tu, menurut Manajer Marketing Lamudi Indonesia, Christiana Joan, konsep ini sebenarnya mudah diterima oleh masyaralat Indonesia.
"Indonesia adalah negara yang cepat mengadaptasi teknologi, contohnya pemakaian jejaring sosial yang berkembang pesat dibanding negara-negara lain. Sehingga dapat diharapkan, kita ‘melompat’ dari konsep rumah manual menuju konsep ‘SmartHome’ lebih cepat dari yang diprediksikan sebelumnya," tutup dia.
(wdi)