JAKARTA - Ancaman boikot oleh pihak Australia terhadap Indonesia pasca keputusan eksekusi mati terhadap duo Bali Nine ternyata tidak mempengaruhi urusan perdagangan antara kedua negara. Kinerja ekspor dan impor pada Februari 2015 justru mengalami peningkatan.
"Ini penting urusan Austalia ini jadi harus dijawab dulu. Ekspor kita USD197,8 juta. Kalau Januari 2015 USD184,4 juta," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Dari data tersebut, nilai ekspor ke Australia naik sebesar 7,25 persen dengan share sebesar 1,76 persen. Sementara itu, impor ke Australia juga mengalami kenaikan yang hampir sama besarnya.
"Impor pada Februari USD380,9 juta. Untuk Januari USD355,5 juta. Naiknya hampir sama," ucap dia.
Suryamin menjelaskan, sedikitnya ada lima komoditas yang hingga kini masih diimpor dari Australia yaitu sapi hidup, bahan bakar mineral, susu mentega, telur dan gandum.
"Sebesar 28,88 persen impor binatang hidup, maksudnya sapi. Selain itu gandum meningkat 17,3 persen menjadi USD99,31 juta jika dibanding dengan Januari 2015," imbuh dia.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzy)