Pengamat Ekonomi UI Ninasapti Triaswati menjelaskan bahwa pelemahan Rupiah masih dipengaruhi faktor eksternal dan internal.
"Ketidakpastian kebijakan ekonomi negara lain yaitu Amerika Serikat, secara internal pelemahan Rupiah dipengaruhi permintaan dolar AS dalam negeri misal untuk bayar kebutuhan impor, cicilan utang luar negeri perusahaan domestik dan untuk tujuan spekulatif," jelas dia kepada Okezone, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Dia mengatakan masa-masa korporasi membayar utang luar negeri akan berlangsung hingga akhir tahun. Dengan begitu, Rupiah masih berpotensi melemah hingga akhir tahun 2015. "Sekitar tengah tahun dan akhir tahun kebutuhan dolar AS akan naik," katanya.
Menurutnya, pelemahan Rupiah akan terus berlangsung jika peningkatan permintaan dolar AS tidak diikuti suplai di dalam negeri. "Rupiah akan tetap melemah jika kebutuhan terhadap dolar AS meningkat namun tidak disertai kemampuan meningkatkan ekspor dan aliran modal masuk ke Indonesia," tukasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)