Share

Menteri Basuki Akui Jalur Pantura Sudah Sesak

Hendra Kusuma, Okezone · Jum'at 12 Juni 2015 06:35 WIB
https: img.okezone.com content 2015 06 11 320 1164121 menteri-basuki-akui-jalur-pantura-sudah-sesak-VBMyik9sxJ.jpg Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (Foto: Okezone)
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengakui jalur Pantura (Pantai Utara) selalu menjadi biang kemacetan setiap arus mudik 2015. Menurutnya, kemacetan yang terjadi di Pantura lantaran jalur tersebut memang sudah sesak.

Basuki mengaku tidak akan sungkan untuk menjelaskan kepada setiap masyarakat yang menanyakan mengenai penyelesaian pembangunan jalur Pantura yang dianggap sebagai proyek abadi.

"Jawaban saya dulu saya mau menyampaikan dulu waktu nikah dengan rumah tipe 36 sangat gede banget, begitu anak tiga terasa sempit banget, Pantura juga begitu," kata Basuki saat berkunjung ke MNC Media, Jakarta.

Saat ini, kata Basuki, beban yang biasa ditanggung oleh Pantura lambat laun akan berkurang lantaran selesainya pembangunan beberapa ruas Tol Trans Jawa, yaitu ruas Cikampek-Palimanan (Cikapali), Kanci-Pejagan, dan Pejagan-Pemalang.

"Sekarang kalau tol belum dibuka, kalau ada truk ban pecah antrenya panjang, jadi memang sudah sesak, nanti kalau sudah di buka tol ini, akan ada tambahan dua lajur ke arah Jawa maupun dari Jawa ke sini," tambahnya.

Lebih lanjut Basuki mengungkapkan, masyarakat pun lambat laun akan melupakan jalan nasional seiring dengan menyambungnya Tol Trans Jawa yang mulai dari Merak sampai Jawa Timur.

"Jalan Subang-Bandung sudah ada Cipularang, masih ada yang ingat tidak jalan nasional dari Jakarta ke cikampek, pada lupa kan karena adanya jalan tol, nanti juga akan begitu, kalau sudah terpecah dengan tol, perbaikan pun bisa dengan sesuai kaidahnya," tutupnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(rzk)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini