Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ada empat garis dasar Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Yang pertama, kata Basuki adalah air, yang menjadi kewenangan Ditjen Cipta Karya.
Dia mencontohkan, jika Indonesia ingin mencapai swasembada beras ada lima hal yang perlu diperhatikan, pertama penyiapan bibit, penyiapan pupuk, penyuluhan, cara tanam dan yang kelima adalah air.
"Satu dua tiga empat ada, kalau tidak ada air maka tidak akan bisa, walaupun produksi tidak besar kontribusi air sangat besar 18-20 persen, tetapi kalau tidak ada air tidak jadi," kata Basuki saat berkunjung ke MNC Media, Jakarta.
Basuki menyebutkan, saat ini Indonesia memiliki 37,3 hektar lahan irigasi yang airnya berasal dari waduk dan ada 11 persen air yang sudah pasti tersedia sepanjang tahunnya.
"Jadi petani bisa menanam minimal dua kali dalam setahun," tambahnya.
Menurut dia, jika mencapai ketahanan pangan hanya mengandalkan air dari bendung itu sedikit sulit. Oleh karena itu pula, Kementerian PUPR membangun 49 waduk yang ditargetkan mampu menjamin ketersediaan air menjadi 20 persen.
Tidak hanya itu, sambung Basuki, melalui Ditjen Cipta Karya juga pemerintah akan menjamin 100 persen ketersediaan air bersih dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Melalui program 100.0.100, kata Basuki, hal tersebut bisa terwujud dalam lima tahun ke depan.
Saat ini, 100 pertama ditujukan kepada masyarakat Indonesia yang baru 60 persen menikmati suplai air bersih, sedangkan nol (0) ditujukan kepada kawasan kumuh di Indonesia. Untuk 100 sisanya mengenai sanitasi yang saat ini masih belum menyeluruh di Indonesia.
"Sekarang ini di Tangerang masih ada yang buang air sembarang, nanti kita coba sediakan sanitasi yang sehat untuk masyarakat juga," tukasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzk)