Share

Pelemahan Rupiah Kali Ini Berbeda dari Biasanya

Prabawati Sriningrum , Okezone · Jum'at 31 Juli 2015 14:11 WIB
https: img.okezone.com content 2015 07 31 20 1188455 pelemahan-rupiah-kali-ini-berbeda-dari-biasanya-s8NCGkl81Q.jpg Ilustrasi Rupiah. (Foto: Okezone)
JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pelemahan Rupiah hingga level Rp13.500 per USD yang masih terjadi hingga kini terbilang berbeda dengan pelemahan yang pernah terjadi. Pasalnya, pelemahan ini bukan karena fundamental ekonomi Indonesia namun kondisi perekonomian global.

"Beda waktu kejadian dulu-dulu. Kalau dulu-dulu dolar Amerika Serikat (AS) secara sendirian menguat terhadap Rupiah. Kalau sekarang, dolar AS memang menguat terhadap semuanya," jelas dia di Kantor Kemenkeu di Jakarta, Jumat (31/7/2015).

Menurutnya, penguatan dolar AS yang masih berlanjut selalu berdampak kepada mata uang negara lain termasuk Indonesia. "Sekarang kan gini, kita lihat secara global terjadi dolar AS menguat," tuturnya.

Menurutnya, pelemahan mata uang dalam negeri juga imbas dari FOMC Meeting yang diberlakukan oleh Bank Sentral AS The Fed, terkait penantian keputusan dalam menaikkan tingkat suku bunganya.

"Itu timbulkan spekulasi tentang kenaikan tingkat bunga. Itu yang kita sebut sebagai memprice ini dari perkiraan tingkat bunganya naik, jadi bunganya belum naik tetapi seolah-olah sudah naik," tandasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(mrt)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini