JAKARTA - Beberapa bulan lalu pemerintah telah memutuskan untuk mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM). Namun hingga saat ini kebijakan tersebut masih menimbulkan pertanyaan.
Mantan Menteri Keuangan era orde baru Fuad Bawazir memandang, seharusnya pemerintah tidak mencabut subsidi BBM di tengah tren menurunnya harga minyak mentah dunia. Pasalnya tanpa menaikan harga BBM, seharusnya pemerintah melalui Pertamina bisa mendapatkan keuntungan.
"Kalau ada akalnya dikit saja, dia (pemerintah) kalau tahu harganya cenderung turun, tidak usah dinaikin sudah dapat untung," tuturnya di Juanda, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Menurutnya, dengan dicabutnya subsidi BBM justru memperburuk kondisi perekonomian yang kala itu cenderung melambat. Pasalnya hal itu mempunyai dampak yang signifikan dan berpengaruh terhadap kenaikan harga-harga pokok.
"Pemerintah tim ekonominya itu bodoh. Karena itu (menaikan harga BBM) langsung menghantam sendiri karena langsung banyak harga-harga yang naik. Di situ awal guncangan perekonomian saat ini," imbuhnya.
Menurut Fuad, alasan pemerintah yang ingin memindahkan subsidi BBM tersebut untuk pembangunan infrastruktur percuma. Pasalnya dampak dari pembangunan infrastruktur tidak bisa langsung dirasakan. Sementara efek dari kenaikan BBM langsung membebani masyarakat. "Toh nyatanya duitnya tidak langsung dipakai. Sampai sekarang masih groundbreaking aja," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)