JAKARTA - Konsumsi rokok pada 2015 yang masih tinggi berdampak pada besarnya sumbangan rokok terhadap penerimaan cukai. Menurut data yang dirilis oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, 96,4 persen capaian pendapatan cukai berasal dari cukai rokok.
"Rokok memberikan sumbangan terbesar, yaitu sebesar Rp139,5 triliun dari jumlah capaian cukai sebesar Rp144,6 triliun," ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi di Gedung Sumatera, DJBC, Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Pendapatan cukai rokok ini melebihi target sebesar 100,3 persen dari APBNP 2015. Untuk itu, pada 2016 cukai rokok diharapkan dapat menyumbangkan kembali pendapatan cukai.
Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rokok di Indonesia terbilang masih tinggi sepanjang tahun 2015. Bahkan, rokok menjadi penyumbang garis kemiskinan terbesar kedua setelah beras.
Konsumsi rokok filter yang dikonsumsi oleh penduduk miskin di perkotaan menyumbang 8,08 persen terhadap angka kemiskinan. Sedangkan konsumsi rokok di pedesaan menyumbangkan 7,68 persen. Konsumsi rokok ini berada satu tingkat dibawah konsumsi beras yang menyumbang 22,10 persen di perkotaan dan 28,74 persen.(rai)
Follow Berita Okezone di Google News
(rhs)
