JAKARTA – Kondisi perekonomian Indonesia di 2015 bisa dikatakan penuh ketidakpastian. Hal tersebut mempengaruhi beberapa aspek salah staunya nilai tukar Rupiah yang fluktuatif.
Menurut Presiden Direktur PT Sentul City Tbk (BKSL) Keith Steven Muljadi, kondisi fluktuatifnya nilai tukar Rupiah tersebut merupakan suatu pembelajaran yang besar bagi perusahaan dalam mengembangkan portofolio propertinya.
"Mungkin lesson paling besar adalah valas, dalam hal BKSL dari segi bisnis pengembangan kawasan property development," ujarnya dalam IDX Channel, Jakarta, Senin (7/3/2016).
Oleh sebab itu, menurutnya sangat penting untuk melakukan pengelolaan yang benar terhadap utang perusahaan. Sebab, negara-negara luar seperti China dan Amerika Serikat (AS) mampu memberikan imbas yang signifikan terhadap stabilitas nilai tukar Rupiah.
"Di dunia ini banyak sekali kondisi negara luar seperti China, AS bisa mempunyai imbas yang signifikan terhadap stabilitas Rupiah. Karena ini harus di-manage sangat benar," jelasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzk)