Share

JK Puji Anak Buahnya Kayu RI Raih Sertifikasi Uni Eropa

ant, Jurnalis · Senin 16 Mei 2016 19:02 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 16 320 1389894 jk-puji-anak-buahnya-kayu-ri-raih-sertifikasi-uni-eropa-ZdR2YVZKk6.gif Ilustrasi: (Foto: Okezone)

JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla memuji koordinasi menteri-menteri terkait yang mengantarkan produk kayu Indonesia meraih sertifikat Uni Eropa (UE) melalui Perjanjian Kerja Sama Sukarela Penegakan Hukum, Tata Kelola dan Perdagangan Bidang Kehutanan (FLEGT-VPA).

"Bagus sekali, tentu para menteri itu berusaha dengan keras," kata Wapres JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (16/5/2016).

Wapres menambahkan dengan adanya sertifikasi yang dibuat sesuai dengan tata perundang-undangan yang berlaku di Indonesia itu maka akan mendongkrak ekspor kayu Indonesia ke pasar UE yang dikenal sangat ketat soal legalitas dan keberlanjutan kelestarian hutan.

Pemerintah berharap dengan berlakunya FLEGT-VPA, ekspor kayu dan produk kayu Indonesia ke kawasan Uni Eropa akan meningkat 10 persen dari tahun 2015 yang nilainya mencapai USD1 miliar.

Para menteri dibalik keberhasilan Indonesia meraih sertifikasi UE tersebut adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Keberhasilan Indonesia mencapai FLEGT-VPA melalui proses panjang, dimulai pada 2003 saat Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup membangun Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), kemudian Kemlu memulai perundingan dengan Uni Eropa pada 2007.

Pada 2013, Indonesia dan Uni Eropa menandatangani perjanjian kesepakatan pemberlakuan lisensi tersebut, dan proses ratifikasinya selesai pada 2014.

Saat ini, masing-masing negara anggota UE tengah melegalisasikan sertifikat tersebut ke dalam peraturan dalam negeri mereka masing-masing sehingga harapannya, FLEGT-VPA dapat diterapkan pada akhir tahun 2016.

Sebelumnya dalam keterangan pers bersama empat menteri tersebut di Gedung Wanamanggala Bakti, Kementerian LHK, Jakarta, 12 Mei lalu, Menteri LHK Siti Nurbaya menegaskan pengakuan UE terhadap kayu Indonesia adalah hasil koordinasi antarlembaga dan kementerian.

"Ini adalah bukti bahwa tidak ada sentimen di antara kementerian, justru bukti koordinasi yang baik dari semua kementerian dan lembaga terkait," kata dia.

Senada dengan yang diungkapkan Siti Nurbaya, Menlu Retno Marsudi kesuksesan Indonesia dalam perundingan dengan UE merupakan hasil dari diplomasi total yang bukan hanya dari tataran pemerintahan, tetapi juga para pelaku bisnis di bidang perkayuan nasional.

"Diplomasi total ini adalah aset baru untuk memperkuat diplomasi ekonomi kita," kata dia.

Menlu Retno juga menggarisbawahi pentingnya kunjungan Presiden Joko Widodo ke Institusi Uni Eropa di Brussel, Belgia, dan berbicara langsung dengan presiden Parlemen, Komisi, Dewan Uni Eropa pada 21 April lalu, dalam menekankan komitmen mereka pada FLEGT-VPA bagi Indonesia.

"Diplomasi yang kita lakukan dengan bergandengan tangan seperti ini akan kita lanjutkan," kata Retno.

Follow Berita Okezone di Google News

(dni)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini