Share

Shell Akan PHK 2.200 Karyawan

Raisa Adila, Okezone · Rabu 25 Mei 2016 21:02 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 25 320 1397797 shell-akan-phk-2-200-karyawan-9dY0UBd0a6.gif Ilustrasi : Okezone

JAKARTA - Perusahaan minyak raksasa Shell akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 2.200 lebih karyawannya. Hal ini sebagai bagian dari langkah-langkah pemotongan biaya, yang dirancang untuk mengatasi harga minyak yang terus menerus tertekan.

PHK tersebut akan membuat hilangnya 475 pekerjaan di perusahaan operasional di Inggris dan Irlandia.

"Ini adalah masa sulit bagi industri kami dan kami harus mengambil keputusan lebih lanjut sulit untuk memastikan Shell tetap kompetitif karena penurunan harga minyak berkepanjangan," kata Wakil Presiden Shell untuk Inggris dan Irlandia, Paul Goodfellow melansir Business Insider.

Krisis berkepanjangan di sektor minyak membuat keuntungan Shell merosot sebesar 80 persen menjadi USD3,8 miliar tahun ini.

"Pengurangan pekerjaan di Shell ini merupakan keputusan global perusahaan kami. Tahun lalu, dalam menanggapi krisis harga minyak, kami membuat keputusan yang sulit tapi perlu untuk menghapus 7.500 staf dan kontraktor Shell dan ini sekarang telah selesai," lanjut dia.

Dalam pernyataannya, Shell menambahkan setidaknya akan memecat 2.200 karyawan. Ini akan membawa jumlah staf dan kontraktor meninggalkan Shell dari awal 2015 sampai akhir 2016 sebesar 12.500, atau naik dari 10.300.

Namun, jumlah karyawan yang di PHK di Shell pada 2016 akan kurang dari 5.000 karena pihaknya berharap untuk terus merekrut dalam tahun ini di berbagai bidang bisnis termasuk hilir, pusat layanan bersama, dan IT.

[Baca juga: Laba Shell Tumbang Akibat Penurunan Harga Minyak Mentah]

Sebelumnya, perusahaan ini mengatakan akan melakukan PHK 10.000 karyawan akibat merger dengan BG Group, dan menjual USD30 miliar aset, untuk melindungi profitabilitas di era minyak murah.

Pengumuman itu datang ketika minyak diperdagangkan di bawah USD30 per barel, dan kini harga minyak mentah telah pulih di kisaran USD50 per barel. Namun, perusahaan minyak masih menghadapi pilihan sulit tentang kepegawaian mengingat minyak mentah tidak terlihat akan menguat kembali ke level tertinggi USD100 per barel seperti pada Juni 2014.

Investor pun menanggapi positif berita tersebut. Saham Shell naik sekira 0,7 persen pada hari itu. saham Shell pun naik sebesar 33 persen sejak pengumuman PHK pada Januari kemarin.

Follow Berita Okezone di Google News

(rai)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini