PURWOREJO - Akibat gelombang pasang yang terjadi pada Rabu 8 Juni 2016 pagi, sejumlah petani tambak udang meradang. Berdasarkan pantauan KORAN SINDO YOGYA, hampir seluruh bangunan kolam rusak total karena tersapu gelombang dan tertutup pasir pantai.
Petani tambak udang Pesisir Pantai Ketawang, Kecamatan Grabag, Gagak Wardoyo mengungkapkan, hampir sebagian besar petambak udang mengalami kerugian akibat gelombang pasang. Selain rusaknya kolam, ribuan benih udang hilang karena tersapu air laut.
“Kondisi saat itu ada yang baru saja selesai menabur benih udang di kolam masing-masing. Ada pula yang udang sudah berumur dua bulan hilang terbawa air,” ungkap Gagak.
Kondisi itu terutama dialami para petambak udang yang kolamnya berada pada ring satu, yakni kolam yang sangat dekat dengan bibir pantai. Akibatnya, ratusan kolam udang saat ini dilakukan panen dini.
“Kami terpaksa memanen dini udang-udang kami. Kami khawatir gelombang pasang kembali datang dan memusnahkan udang piaraan kami,” ujar Gagak.
Kondisi Pantai Ketawang juga mengalami kerusakan beberapa fasum. Empat gazebo yang disediakan untuk para pengunjung pantai roboh. Meski tidak ada korban jiwa, tapi diperkirakan kerugian para petani tambak udang mencapai ratusan juta rupiah.
Berbeda dengan Yunianto, petani tambak di kawasan Purwodadi. Dia mengaku beruntung karena masih bisa melakukan panen. “Saya kebetulan memanen udang saya tiga hari sebelum terjadinya gelombang pasang. Tidak ada firasat apapun, Cuma kebetulan,” ungkap Yunianto.
Warung Tak Berizin Tak Mendapat Ganti Rugi
Sejumlah warung makan di beberapa obyek wisata di Pesisir Selatan Kabupaten Purworejo yang mengalami kerusakan akibat dihantam gelombang pasang pada Rabu pagi terancam tidak dapat bantuan dari pemkab setempat. Pasalnya, pihak pemkab menegaskan bahwa status warung yang berdiri di sepanjang pantai selatan, tidak berizin.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo Budi Hardjono mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah menafsir jumlah kerugian yang diderita setelah gelombang pasang air laut merusakkan sejumlah fasilitas umum (fasum) dan sejumlah warung makan.
“Kami mendata jumlah kerugian yang berkait dengan kerusakan fasilitas umum. Kenapa? Karena itu adalah tanggung jawab kami. Tapi untuk warungwarung yang rusak, kami tidak bisaberbuatapa-apa,” kata Budhi.