JAKARTA - Ada banyak emiten atau perusahaan publik yang mencatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara investor hanya bisa membeli beberapa saham saja. Pilih saham apa? Pertanyaan ini kerap ada di kepala investor atau calon investor.
Untuk menjawab pertanyaan ini, BEI menggelar Investor Day 2016 pada 1-2 Agustus untuk investor institusi, dan 3-4 Agustus untuk investor individu. Acara ini diadakan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Institutional Investor Day dan Investor Day 2016 bertujuan menempatkan BEI sebagai fasilitator agar investor dapat langsung bertemu dengan jajaran Direksi Perusahaan Tercatat untuk mendapat paparan mengenai kinerja Perusahaan Tercatat (emiten) dan rencana pengembangan ke depan yang akan dilakukan oleh Perusahaan Tercatat. Kegiatan ini juga memberi kesempatan bagi Investor Institusi untuk mendapat akses dan hubungan yang lebih luas dengan Perusahaan Tercatat.
Pada dua hari pertama diadakan khusus untuk investor institusi dengan mengundang para manajer dana pensiun di Indonesia, para manajer asuransi, para anggota Asosiasi Analis Efek Indonesia dan Analis Efek lainnya, para manajer investasi lokal dan asing serta undangan khusus. Sedangkan pada penyelenggaraan dua hari berikutnya, BEI mengundang seluruh masyarakat yang telah menjadi investor pasar modal Indonesia untuk menghadiri acara ini.
Total ada 63 Perusahaan Tercatat yang memberikan pemaparan kinerjanya kepada investor institusi dan investor ritel. Sebanyak 32 perusahaan tercatat akan memberikan paparan kinerjanya kepada investor institusi yakni, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT AKR Corporindo Tbk, PT J Resources Asia Pasifik Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Pan Brothers Tbk, PT Media Nusantara Citra Tbk, PT Total Bangun Persada Tbk, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
Selain itu akan menyampaikan paparan PT Agung Podomoro Land Tbk, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT Bank Bukopin Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Puradelta Lestari Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra International Tbk, PT Lippo Cikarang Tbk, PT Acset Indonusa Tbk, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Wijaya Karya Beton Tbk, PT MNC Land Tbk, PT Panorama Sentrawisata Tbk, PT Garuda Metalindo Tbk, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Adaro Energy Tbk, PT PP Properti Tbk, PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk, dan PT Sentul City Tbk.
Sedangkan 31 perusahaan memberikan pemarapan kinerjanya kepada investor ritel yakni PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Salim Ivomas Pratama Tbk, PT Soechi Lines Tbk, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Alam Sutera Realty Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk.
Hadir pula bertemu dengan para investor PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Gajah Tunggal Tbk, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, PT Surya Semesta Internusa Tbk, PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Anabatic Technologies Tbk, PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT United Tractors Tbk, PT Sampoerna Agro Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Harum Energy Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Bagian terpenting yang perlu dicermati investor dalam memahami kondisi emiten sebelum membeli sahamnya dalah dengan memperhatikan penerapan tata kelola perusahaan. Dengan tata kelola yang baik secara persisten, diharapkan seluruh Perusahaan Tercatat di Indonesia dapat tumbuh secara berkesinambungan sehingga dapat mendorong perekonomian nasional. Tata kelola perusahaan memainkan peranan penting untuk memastikan bahwa perusahaan dikelola berdasarkan prinsip-prinsip kewajaran, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan kemandirian guna memperoleh kepercayaan investor.
 (TIM BEI)
Follow Berita Okezone di Google News
(dni)