JAKARTA - Setelah resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Pindad (Persero) yang baru, Abraham Mose akan segera memiliki pekerjaan rumah (PR) baru untuk melanjutkan 'hidup' BUMN yang berbasis di Bandung ini.
Salah satu rencananya adalah dirinya akan menyesuaikan kebutuhan pengguna. Kemudian, dia ingin produk yang dihasilkan memiliki karakteristik yang sesuai kebutuhan pasar. Langkah ini dilakukan guna memenuhi keinginan pemerintah agar menjadi industri yang mandiri.
Seperti diketahui, saat ini Pindad berkemampuan memproduksi senjata laras panjang dengan berbagai varian, pistol, alat tempur, water canon, dan amunisi kaliber besar dan kecil serta berbagai produk industri ketahanan lainnya.
"Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) pertama, yakni meneruskan pengembangan senjata dengan varian terbaru (SS). Saya akan bicara dengan teman-teman internal, mana yang jadi kebutuhan user dan tentu punya nilai jual yang baik," ucapnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/8/2016).
PR pertama ini dilakukan karena kata Abraham, Pindad juga seperti perusahaan lainnya yang mengutamakan sisi bisnis. Terutama, mencari pendapatan dan untung setinggi-tingginya.
"Kita (Pindad) juga korporasi dan tetap harus lihat sisi bisnisnya. Jangan sampai memproduksi atau melakukan pengembangan produk tertentu tapi income malah tidak terdongkrak," jelasnya.
Selain itu, masih kata Abraham, jika memungkinkan akan mencoba terjun ke bisnis sektor energi. Termasuk produksi alat berat seperti ekskavator dan produksi mobil listrik. Untuk yang terakhir disebutkan, dia memandang akan sangat mungkin menjadi alternatif transportasi di perkotaan ke depannya.
Kemudiam, dirinya juga akan kembali meninjau potensi bisnis non-militer seperti yang pernah Pindad lakukan dahulu kala. Kala itu Pindad bisa memproduksi generator motor, clip kereta api dengan kualitas sangat baik. Meski demikian, bisnis inti perseroan akan tetap pada produk militer.
"Core bisnisnya tetap di produk military. Setelah itu, baru saya lirik produk non-militer karena bisa mensupport atau turut berkontribusi terhadap pendapatan, karena kita tetap butuh modal kerja," tukasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)