JAKARTA - Pemerintah terus melakukan penjajakan kerjasama dengan Green Building Prancis untuk mengembangkan Eco District dalam mewujudkan kota cerdas berkelanjutan di Indonesia. Kemitraan dengan lembaga internasional tersebut dinilai penting dalam melakukan penataan kota.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rido Matari Ichwan mengatakan BPIW senantiasa membuka peluang kemitraan dengan berbagai pihak dalam mengembangkan kota-kota di Indonesia, agar kondisi kota-kota yang ada dapat semakin baik pada masa mendatang.
Membangun kota, lanjut Rido, membutuhkan perencanaan, konsepsi, proses waktu yang tidak singkat serta biaya yang juga tidak murah. “Dengan demikian, terciptanya kemitraan dengan berbagai lembaga yang relevan menjadi semacam keharusan, agar dalam mengembangkan kota-kota dapat semakin mudah dan terwujud dengan waktu yang lebih cepat,” tuturnya seperti dilansir laman resmi Kementerian PUPR, Senin (21/11/2016).
Dia mengatakan, saat ini Perancis merupakan salah satu negara maju yang patut digandeng dalam pengembangan kota-kota di Indonesia. “Banyak hal yang perlu diadopsi dan dipelajari dari sana (Perancis-red) terkait pengembangan kota,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini banyak kota-kota di Perancis yang mengelola sistem perkotaan dengan baik. “Di sana (Perancis-red) ada kota yang mampu menyuplai energi listriknya secara mandiri dengan memanfaatkan potensi energi yang ada, mulai dari biomassa, tenaga matahari, pengolahan sampah dan lainnya,” ucapnya.
Dia menambahkan, bahwa kerjasama yang pernah dilakukan dengan Perancis dalam pengembangan perkotaan di Indonesia bentuknya bantuan. “Dengan makin banyak kota-kota di negeri ini yang mendapat bantuan, hal itu akan membantu pemerintah dalam mengembangkan perkotaan,” katanya.
Perwakilan Green Building Prancis Franck Miraux mengatakan, saat ini kerjasama yang telah dilakukan baru untuk dua kota, yakni Bandung dan Mataram. Menurutnya, dalam kerjasama tersebut, pihaknya akan memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terlebih dahulu untuk menyesuaikan karakter dan nilai-nilai yang hidup di daerahnya.
Seperti diketahui, Bidang Pengembangan Infrastruktur Kota Besar dan Kota Baru Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan BPIW Kementerian PUPR pada 2016 melakukan pendampingan terhadap delapan kota untuk melakukan percepatan pengembangan Kota Cerdas Berkelanjutan.
Delapan kota itu mewakili Sumatera, Kalimantan, Selawesi, kawasan timur dan Jawa, yakni Banda Aceh, Padang, Banjarmasin, Gorontalo, Bau-bau, Ambon, Salatiga, Trenggalek. Diharapkan untuk pengembangan delapan kota tersebut dapat dilakukan kerja sama dengan Perancis.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzk)