SURABAYA - Dana desa yang mencapai Rp1 miliar saat ini lebih banyak digunakan untuk pemberdayaan ekonomi. Mulai 2017 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengalokasikan 70% dana desa untuk pembangunan infrastruktur desa.
Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan Kemendes PDTT Johozua M Jyoltuwu di sela Indonesia Bagian Timur (IBT) Expo mengatakan, infrastruktur yang dimaksud dapat berupa jalan desa nonstatus (lepas dari tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum) atau gedung pendidikan anak usia dini (PAUD).
“Kami berharap, dengan infrastruktur desa yang semakin baik, maka ekonomi masyarakat setempat bisa meningkat,” katanya.
Meski demikian, pemberdayaan ekonomi tetap dilakukan, salah satunya pengembangan produk lokal konvensional. Pengembangan meliputi pendampingan untuk packaging, labeling, dan quality control agar merek lokal tersebut dan diterima secara global. Indonesia bagian timur memiliki potensi cukup tinggi, baik dari sektor pertanian, perikanan, peternakan, maupun pariwisata.
“Saat ini ada pembeli dari Hong Kong untuk pengembangan sagu di Papua seluas 89.000 hektare. Lalu, terdapat pula investor yang tertarik untuk pengembangan perikanan di Nabire,” terangnya.
Bupati Buru Selatan, Maluku, Tagop Sudarsono Toulisa mengakui, potensi ekonomi di Indonesia Timur sangat menjanjikan. Kabupaten Buru Selatan seluas 6.723 m2 dengan penduduk 53.671 jiwa, memiliki berbagai hasil bumi bernilai ekonomi tinggi, seperti hortikultura, perikanan, dan hasil tambang.
“Saat ini kami gencar membangun dan mempromosikan wilayah kami hingga mancanegara. Kami berharap, peran serta pemerintah pusat untuk memberikan perhatian khusus pada daerah kami,” katanya.
Menurut Tagop, tol laut untuk memudahkan jalur perdagangan dari Buru Selatan ke luar daerah sebisa mungkin segera direalisasikan. Saat ini kapal yang singgah di pelabuhan Buru Selatan masih jarang. Kalau pun ada, kapal harus ke Ambon (timur) dulu sebelum ke Surabaya (barat).
“Daerah kami banyak diincar investor karena memiliki potensi menjanjikan, misalnya industri semen yang sudah dilirik pengusaha Taiwan,” kata Bupati dua periode ini. IBT Expo memamerkan produk-produk dari Indonesia Timur yang diikuti 11 provinsi, yakni Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Follow Berita Okezone di Google News
(dni)