Share

Kemenperin Prioritaskan Kerjasama dengan Australia

Koran SINDO, Jurnalis · Selasa 27 Desember 2016 10:05 WIB
https: img.okezone.com content 2016 12 27 320 1576362 kemenperin-prioritaskan-kerjasama-dengan-australia-DzH11rXpg8.jpg Ilustrasi : Shutterstock

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memprioritaskan kerja sama internasional dengan Australia dalam skema Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA) pada 2017.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, selain Australia, kerja sama juga akan dilakukan dengan Eropa dalam perundingan internasional terkait industri. ”Nanti akan kita lihat progresnya karena perundingan ini sifatnya komprehensif, bukan hanya terkait dengan industri namun juga perdagangan.

Oleh karena itu, implementasinya biasanya memakan waktu 2-3 tahun, itu biasanya waktu yang paling cepat,” ujarnya di Jakarta baru-baru ini. Airlangga menuturkan, untuk peningkatan ketahanan dan pengembangan akses industri internasional, telah dilakukan perundingan internasional terkait industri.

”Terhadap forum bilateral sebanyak enam jenis perundingan, forum regional sebanyak sembilan jenis perundingan, dan tiga jenis perundingan di forum multilateral, yang berorientasi terhadap kepentingan industri dalam negeri,” ungkapnya. Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Harjanto mengatakan, kerja sama bilateral dan regional menjadi prioritas untuk dipercepat agar memberikan peluang pasar kepada industri dalam negeri.

”Saat ini sedang melakukan proses negosiasi dengan Uni Eropa di mana kita harap dalam 1-2 tahun kita bisa membuat konklusi, sehingga beberapa produk Indonesia yang masuk ke Uni Eropa mempunyai kesetaraan dalam hal preferensi tarif yang diberikan oleh Uni Eropa,” ujarnya.

Harjanto melanjutkan, untuk Australia, Indonesia menargetkan transfer teknologi dan pengelolaan sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah. ”Kita melihat Australia mempunyai sumber daya alam yang mungkin di Indonesia tidak cukup bagi industri kita, tapi mungkin bisa membangun nilai tambah di dalam negeri.

Kita harus membangun nilai tambah, di mana untuk membangun nilai tambah ini kita harus membangun kerja sama,” jelasnya. Menurutnya, pasar Australia memang bukan menjadi sasaran utama kerja sama karena pasar Indonesia lebih besar.

Follow Berita Okezone di Google News

(rai)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini