JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi dilihat seberapa besar listrik yang terpakai dalam konsumsi selama beraktivitas. Berkaitan dengan dunia bisnis dan industri, semakin besar konsumsi listriknya maka dampaknya semakin besar pula, utamanya pada pendapatan (gaji) si pekerja.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menuturkan, kalau dari segi rumah tangga semakin kecil konsumsi semakin bagus, namun untuk industri semakin banyak listrik terpakai semakin bagus. Semakin banyak listrik terpakai ada korelasi yang menggambarkan industri berjalan.
"Kalau industri jalan, GDP kita Naik. Kenapa GDP harus naik, itu yang menjadi ukuran sekarang. Tingkat kemakmuran sebuah negara itu salah satunya GDP. Semakin tinggi GDP, semakin makmur rakyatnya. Itu ada korelasinya. GDP tinggi gaji tinggi," ujarnya dalam coffee morning, di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Senin (16/1/2017).
Mantan Menteri ESDM ini melanjutkan, pemerintah tengah menargetkan rasio elektrifikasi dengan target terjadi peningkatan konsumsi listrik per kapita. Tentunya peningkatan rasio elektrifikasi memberi dampak pada GDP.
"Gunanya rumah akan lebih baik, bisa naik mobil. Untuk itu kita berharap dengan meningkatkan elektrifikasi seluruh pulau terluar kita bisa aliri listrik," tuturnya.
(rzy)