JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kunjungan kerja ke Australia pada tanggal 25 hingga 26 Februari mendatang. Terdapat beberapa hal yang akan dibahas dalam kunjungan ini. Salah satunya adalah Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement.
"Sekarang tercatat, sekitar 160 ribu orang Australia yang belajar bahasa Indonesia. Jadi, ini juga menjadi upaya kita, menjadi aset kita, untuk kita berdayakan tentunya dalam upaya meningkatkan kerjasama, disamping tentu adalah promosi sejumlah destinasi pariwisata di Indonesia. Jadi selain yang sifatnya pendekatan people to people, tapi juga melalui pendekatan economic," tutur Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman M Fachir di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/2/2017).
Kunjungan ini bersifat kenegaraan. Nantinya, akan terdapat bussiness meeting pada pertemuan ini.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BKPM Thomas Lembong mengungkapkan bahwa salah fokus dalam kunjungan ini adalah pada kerjasama perdagangan bebas. Ditargetkan, kerjasama perdagangan bebas ini akan selesai dibahas pada tahun ini dan akan menjadi kerjasama perdagangan bebas pertama dalam komitmen Indonesia dalam 10 tahun terakhir.
"Tadi Pak Mendag dan saya laporkan perundingan sejauh ini cukup lancar," jelasnya.
Pertemuan ini juga akan menindaklanjuti kerjasama investasi dari perusahaan tambang emas asal Australia, Newcress. Pasalnya, sebelumnya disepakati nilai investasi mencapai USD 1 miliar untuk investasi pada tambang emas di Indonesia selama 5 tahun dengan PT Antam.
"Kemudian juga sedang kami garap beberapa investasi di bidang lain yang strategis, seperti pariwisata. Di mana Australia sedang mengalami suatu tourism boom, lagi luar biasa di sana dan kami mengundang beberapa investor. Kami tidak butuh modalnya sebetulnya, kita lebih butuh desain dan manajemen dari mereka. Modal kita sudah dapat dari negara lain," tutupnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzk)