JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membuka acara Festival Literasi Perpustakaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Acara ini merupakan acara tahunan yang telah diselenggarakan sejak tahun 2015 setiap tahunnya.
Adapun acara dilaksanakan karena masih minimnya budaya literasi di lingkungan Kemenkeu. Sehingga dengan acara ini dipromosikan minat baca dan perpustakaan kepada pegawai di lingkungan Kemenkeu.
Sri Mulyani mengatakan, dirinya sangat suka membaca buku. Karena dirinya merasa dengan membaca tidak hanya membuatnya cerdas tapi juga membuat empati dan peka serta memahami cara berpikir orang lain.
Baca Juga: Buka Festival Perpustakaan, Sri Mulyani: Saya Lebih Senang Baca karena Bikin Cerdas daripada Ngobrol
Namun yang, yang unik adalah dia mengatakan bahwa baru pertama lagi mengunjungi perpustakaan Kemenkeu sebelum acara dimulai, setelah kembali menjadi Menkeu di Juli tahun lalu.
"Saya senang Kemenkeu melakukan kegiatan ini dan bahkan perpusnya baru pertama kali saya datang walaupun sering melihatnya di website, di instagram," ungkapnya di Kemenkeu, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Baca Juga:Â Celoteh Sri Mulyani: Laki-Laki Sering Salah dan Perempuan Bisa Tekan Angka Korupsi
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan sudah menjadi anggota perpustakaan Kemenkeu sejak lama tapi untuk keanggotaan secara online dirinya baru mendaftarkan diri. Sehingga dengan keanggotaan berbasis internet ini dirinya bisa melihat buku yang ingin dibaca lebih mudah.
"Saya tadi malam minta untuk saya masuk sebagai anggota e-perpus. Moga-moga kalau saya mau minjem buku yang lain enggak berani ambil karena itu Ibu Menteri yang mau baca," jelasnya yang disambut gelak tawa pegawai Kemenkeu yang hadir di acara.
Baca Juga: Sri Mulyani: Membaca Bikin Kita Kaya, Tak Cuma Berpikir Satu Arah
Selain itu, Sri Mulyani juga mengharapakan koleksi di perpustakaan Kemenkeu bisa terus meningkat jumlahnya. Selain itu, buku-buku yang ada diperpustakaan juga diharapkan tambah bervariasi jenisnya.
"Saya meminta semenjak saya kembali setahun yang lalu, saya minta Kementerian Keuangan makin meningkatkan perannya Kemenkeu yang kita sebut sebagai knowledge institution, knowledge itu tidak hanya diomongin ditularkan, tapi juga di-capture, terus ditulis kemudian dibaca dan knowledge-nya Kemenkeu tidak hanya selalu dalam neraca, kemudian APBN," tukasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(dni)
