JAKARTA - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) industri tekstil saat ini terus mengalami pertumbuhan. Di antaranya industri batik yang saat ini sudah bertumbuh pesat dibandingkan dengan 7 tahun lalu.
Menurutnya, industri batik berkembang sangat pesat bahkan sampai ke manca negara dikarenakan upaya pemerintah yang beberapa tahun lalu mulai mewajibkan setiap sekolah hingga pekerja kantoran untuk menggunakan batik setiap hari Jumat.
 Baca juga: Iriana Jokowi dan Mufida Kalla Kompak Belanja Batik Cirebon Motif Tulip Rp2 Juta
"Industri batik boleh dikatakan pernah dalam keadaan mati suri, hanya saja waktu tahun 2010 kita ada program Pemerintah mewajibakan kita memakai baju batik setiap hari Jumat, sehingga industri ini tumbuh dan berkembang kembali dan hingga saat ini bertumbuhn dan berkembang dengan baik," ungkap Ketua API Ade Sudrajat saat dihubungi oleh Okezone.
Menurutnya, sekarang ini sentra-sentra batik sudah sangat berkembang pesat dengan banyaknya pesanan dari masyarakat bahkan pasar internasional. Sehingga sentra batik yang sempat mati seperti di daerah Cirebon hingga Pekalon telah bangkit kembali.
 Baca juga: Dorong Perajin Tradisional, Ekspor Industri Tenun dan Batik Capai USD151 Juta
"Sentra-sentra batik yang katakanlah sudah mati suri seperti Cirebon, Garut dan Tasik di Jawa Barat kemudian di Jawa Tengah juga begitu di Solo atapun Pekalongan, itu hidup kembali dan bergairah kembali. Ini tentu sudah mulai mengarah kepada go internasional khususnya tentu merek-merek dari Indonesia," jelasnya.
Lanjut Ade, bahkan saat ini produksi batik buatan Indonesia sudah dikenal dihampir seluruh sudut daerah Indonesia. Sehingga usaha batik dari kecil hingga besar tidak pernah sepi dari pesanan dari masyarakat Indonesia sendiri.
Baca juga: Mantap, Perajin Bantul Berhasil Ciptakan Alat Membatik Murah Meriah
"Merek-merek Indonesia itu perbatikan sudah mulai membumi di dalam negeri oleh produsen dalam negeri, baik itu dari usaha menengah besar hingga usaha kecilnya yang terus berjalan dengan baik. Walaupun disana sini sekarang terjadi penetrasi pasar dari luar pun masih terjadi sehingga ini tingkat katakanlah perlambatan ini akan terasa juga oleh batik," tukasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzy)