Share

Tunjangan Hari Raya Natal Bakal Dorong Perekonomian Papua

ant, Jurnalis · Minggu 12 November 2017 20:01 WIB
https: img.okezone.com content 2017 11 12 320 1812784 tunjangan-hari-raya-natal-bakal-dorong-perekonomian-papua-hBatScoWhG.jpg Ilustrasi: Okezone

JAYAPURA - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua memprediksikan pendapatan rumah tangga pada triwulan IV 2017 akan meningkat dan memicu angka indeks tendensi konsumen (ITK) di provinsi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya.

"Untuk triwulan IV-2017, angka ITK diperkirakan sebesar 109,01 yang berarti kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan meningkat dibandingkan kondisinya di triwulan III-2017 (107,72) dengan tingkat optimisme yang lebih tinggi," ujar Kepala BPS Papua, Simon Sapari, di Jayapura, Minggu. (12/11/2017).

Baca Juga: Ekonomi Indonesia 2018 Lebih Baik, Bos OJK: Masyarakat Bisa Cetak Kaos untuk Pilkada

 

Ia menjelaskan perkiraan kenaikan pendapatan rumah tangga disebabkan karena banyaknya pembayaran honor dan realisasi anggaran di akhir tahun, serta tunjangan Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Sedangkan perkiraan rencana Pembelian Barang Tahan Lama, Rekreasi, dan Pesta/Hajatan diperkirakan juga akan meningkat (nilai indeks 108,88).

"Hal ini terjadi sebagai persiapan konsumen untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru," kata dia.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 5,06%, BI: Lebih Rendah dari Perkiraan

Sementara itu Simon juga menyebut angka ITK Papua pada triwulan III 2017 yang sebesar 107,72 mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi konsumen meningkat meskipun dengan optimisme yang sedikit menurun dibandingkan kondisinya di triwulan II-2017 (April-Juni 2017) dengan nilai ITK Triwulan II-2017 sebesar 108,83.

Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen Papua di triwulan ketiga ini disebabkan oleh pendapatan rumah tangga kini yang mengalami peningkatan (nilai indeks 108,67) dibandingkan triwulan sebelumnya.

Baca Juga: Kuartal III-2017 Ekonomi Tumbuh 5,06%, Menkeu: Tapi Investasi 7% di Atas Perkiraan!

"Hal tersebut membuat konsumsi belanja barang/jasa meningkat sehingga indeks volume konsumsi barang/jasa juga meningkat (nilai indeks 107,92). Selain itu, angka inflasi lebih tinggi sehingga daya beli konsumen meningkat (nilai indeks 105,79)," kata Simon. (ulf)

Follow Berita Okezone di Google News

(rhs)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini