JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di kantornya. Turut hadir dalam rapat tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar.
Ditemui usai Rrakor, Menko Darmin mengatakan dalam rapat tersebut membahas mengenai kemungkinan penurunan harga gas industri. Berbagai masukan pun ia dapatkan dalam rakor tersebut.
"Begini tadi (rakor) kita membahas kemungkinan adanya penurunan harga gas," ujarnya saat ditemui di Kantornya di Jakarta, Rabu (27/12/2017).
Baca Juga: Beda dengan BBM, Ini Alasan Harga Jual Gas di Indonesia Tak Bisa Disamakan
Menurut Darmin, penurunan harga gas hanya bisa dilakukan dengan satu cara, yakni dengan mengurangi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor gas.
"Penurunan harga gas hanya bisa dilakukan dengan mengurangi PNBP sehingga perlu hitung-hitungan," jelasnya.
Meskipun demikian, pihaknya mengaku masih akan menghitung ulang potensi penurunan PNBP tersebut. Hal tersebut bertujuan agar penurunan harga gas bisa menyesuaikan harga industri dan tidak berpengaruh terhadap penerimaan negara.
"Kalau itu diturunkan benefitnya berapa, jangan sampai kita melakukan hal yang benefitnya lebih kecil," jelasnya.
Sementara itu ditemui ditempat yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengamini apa yang dikatakan oleh Menko Darmin. Untuk menentukan penurunan harga gas, pihaknya akan melakukan penghitungan sambil terus berkoordinasi dengan stekholder terkait.
"Nanti saya hitung-hitung dulu, dan segera koordinasi juga," jelasnya.
Baca Juga: Wamen ESDM: Estimasi, Kita Tidak Akan Impor Gas pada 2019
Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, penurunan PNBP gas perlu mempertimbangkan beberapa hal. Seperti penurunan biaya pada hulu maupun hilir di sektor migas.
"Kalau di hilir kita lihat apakah bisa mengedit naikan operasional expenditure, termasuk harga transmisi dan distribusi. Bisa tidak harga diturunkan," ucapnya.
(ulf)
(rhs)