JAKARTA - Mencatat capaian positif untuk jumlah angkutan yang lampaui target 373 penumpang selama 2017. PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat tidak tercapainya realisasi jumlah angkutan barang sepanjang 2017. Dari target 39,9 juta terealisasi 36 juta.
"Jumlah angkutan barang naik 13% bila dibandingkan tahun 2016. Tapi bila dilihat dari target, realisasinya baru 91%," ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro di Gedung Jakarta Railway Center (JRC), Stasiun Djuanda, Jakarta, Selasa (9/1/2018).
 Baca juga: KAI Daop Jakarta Berangkatkan 613.000 Penumpang Saat Natal dan Tahun Baru
Edi mengatakan, pihaknya masih optimis realisasi jumlah angkutan barang ke depan bisa lebih tinggi. Di mana jumlah permintaan angkutan batubara di Sumatera Selatan dan peti kemas di Jawa semakin bertambah.
"Angkutan barang atau peti kemas dari Tanjung Mas, Semarang sudah aktif. Peningkatan angkutan di Sumut itu Kawasan Seimangkei diupayakan. Kemudian dimungkinkan kami melakukan penyambungan KA barang ke pelabuhan dengan rangkaian panjang," ujarnya.
 Baca juga: 4,87 Juta Penumpang Diberangkatkan KAI Selama Liburan, Paling Banyak pada 1 Januari
Sementara itu, Direktur Operasi KAI Slamet Suseno Priyanto menambahkan, saat ini persiapan jalur kereta peti kemas menuju Pelabuhan Tanjung Mas terus dilakukan. Hal ini supaya harga angkutan barang menggunakan kereta bisa lebih kompetitif dibandingkan angkutan lewat jalan.
"Kita juga panjangkan trainset. Di Palembang 1 trainset 60 gerbong sekarang jadi 64. Kita uji coba untuk 100 beraoa untuk," ujarnya.
Dia mengatakan, perseroan terus melakukan analisas terhadap angkutan barang supaya bisa kompetitif seperti angkutan di darat.
"Kita canangkan angkutan barang KA bisa dijemput dan diantar langsung. Kalau kompetitif dengan truk bisa digantikan," ujarnya.
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News
(rzy)