JAKARTA - Sebentar lagi Indonesia akan memiliki transportasi massal baru yang lebih efisien dan cepat. Transportasi tersebut adalah Mass Rappid Transit (MRT) Jakarta yang direncanakan dapat beroperasi pada Maret 2019.
Rangkaian kereta juga telah dikirim secara bertahap dari Jepang. Pada 4 April lalu telah tiba 2 rangkaian kereta yang terdiri dari 12 kereta di Pelabuhan Tanjung Priok dan pada hari ini, 12 kereta tersebut telah ada di Depo Lebak Bulus.
Untuk itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melihat langsung penampakan dari MRT tersebut dengan mendatangi Depo Lebak Bulus bersama anaknya yang paling kecil dan tim Balai Kota
"Proses pengerjaan keseluruhan MRT sudah sampai 92.5%. Luas tanah di Depo ini sekitar 10,5 hektare. Jadi pusat kegiatan MRT. Kita harap proyek ini tetap berjalan dengan baik selesai tepat waktu dan kualitas baik," ungkapnya di Lebak Bulus, Kamis 12 April 2018.
Baca Juga: Ada Masinis MRT Wanita Berusia 21 Tahun, Gubernur DKI pun Selfie Bersama
Saat melihat lihat MRT tersebut, Anies sempat berbincang dengan masinis perempuan dan bahkan melakukan selfie bersama di dalam kereta.
"Sempat kita ke inspection set, kita juga sempat ketemu dengan masinis perempuan bernama Tiara usia 21 tahun," ungkapnya.
Dengan adanya masinis yang tidak hanya kaum lelaki dan ada juga kaum perempuan, Anies menilai itu adalah suatu kebanggaan.
"65 masinis sudah siap menjalankan. 32 masinis sudah ada dan 5 di antaranya perempuan. Kami bangga dengan putra putri Indonesia," jelasnya.
Menurutnya, MRT ini akan sangat berbeda dengan LRT. Karena MRT mengajak masyarakat untuk lebih disiplin dalam menggunakan transportasi umum.
"MRT bukan hanya transportasi tapi juga media membentuk kebiasaan budaya baru. Antre, tepat waktu, bersih karena harus dikelola seperti itu. Semua menerapkan kedisiplinan amat tinggi. Penumpang dilatih disiplin tepat waktu. MRT juga akan jadi melting pot. 1 gerbong bisa 300 orang, mulai dari orang top di perusahaan sampai support system-nya," jelas dia.
Baca Juga: Beroperasi Maret 2019, MRT Bakal Terbitkan Kartu Khusus
Dengan MRT ini, diharapkan juga bisa mengurangi volume kendaraan pribadi di jalanan sehingga bisa minimalisir kemacetan yang semakin bertambah di Jakarta.
"Saat ini mayoritas kendaraan pribadi tapi tidak berinteraksi satu sama lain. Masyarakat dari segala strata akan berada di tempat yang sama dan akan memperkuat interaksi antar warga," kata dia.