MEDAN - Badan Pusat Statistik mencatat tingkat pergerakan harga (inflasi) nasional pada Juni tahun 2018, atau pada pelaksanaan lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah lalu, sekira 0,59%. Meningkat dibandingkan inflasi Mei 2018 yang hanya 0,21%.
Meski begitu inflasi yang terjadi pada lebaran kali ini, tercatat sebagai inflasi terendah dibandingkan inflasi lebaran lima tahun terakhir.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggarliasto Lukita mengatakan, rendahnya inflasi pada lebaran kali ini didorong oleh kestabilan harga di pasar sepanjang Ramadan. Kondisi itu salah satunya terwujud akibat kesuksesan satuan tugas (satgas) pangan yang dibentuk pemerintah.
"Memang ada peningkatan inflasi. Tapi terbilang rendah karena di saat bersamaan, terjadi kenaikan permintaan yang cukup signifikan," kata Enggar di Medan, Kamis (5/7/2018).
Enggar menyebutkan, kestabilan harga pada Lebaran lalu juga didorong oleh ketersediaan pasokan bahan pangan yang cukup. Hal itu merupakan hasil dari upaya antisipasi gangguan pasokan yang sudah dilakukan jauh hari sebelum Ramadan dan Lebaran.
"Kami telah memastikan pasokan pangan cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat. Kami optimis laju inflasi Indonesia hingga akhir tahun bisa dipertahankan dalam kisaran sasaran 3,5%±1%. Koordinasi akan terus dilakukan, baik BI, pemerintah, satgas pangan dan pemangku kepentingan lainnya," pungkas Enggar.
(kmj)