JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan evaluasi terhadap penggunaan dana sosial alias Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN. Hal ini menyusul adanya dugaan penyelewengan dana CSR di Garuda Indonesia yang diberikan kepada Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI).
Staff Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian mendalam tentang penggunaan dana CSR, sehingga kasus penyelewengan dana CSR tidak akan terjadi lagi.
Baca Juga: Dana CSR Garuda Diselewengkan, Siapa yang Akan Kena Ciduk?
"Kita tanya ke teman-teman Garuda, kenapa bisa seperti itu? Dana CSR kan keluar, bukan untuk internal, kenapa bisa untuk di dalam? Ini membuat kami dari kementerian (BUMN) akan diteliti dengan baik. Kita akan lagi evaluasi semua CSR/PKBL BUMN," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (16/12/2019).
Pemerintah ingin mengupayakan agar sistem bisa mengawasi penggunaan dana CSR BUMN agar lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan. Dengan begitu, Kementerian BUMN mengetahui dana CSR itu benar-benar diberikan kepada orang atau kelompok masyarakat yang tepat.
"Pak Erick bilang secepatnya sistem transparan soal CSR. Kemitraan siapa yang dibantu, lokasi di mana, itu akan ketahuan semua," jelasnya.
Baca Juga: Erick Thohir Ingin SDM Kementerian BUMN Punya 11 Kemampuan Ini
Arya juga mengaku akan mencari tahu lebih dalam mengenai kasus tersebut. Apalagi dana yang ditransfer juga cukup besar untuk pemilihan ketua umum serikat pekerja yang mana dari internal perusahaan.
Arya pun mempertanyakan mengapa dana CSR dari internal justru kembali lagi ke dalam internal, dalam hal ini serikat pekerja. Karena seharusnya, dana CSR perusahaan dikhususkan untuk hal hal yang bermanfaat bagi masyarakat.