JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penyerapan belanja negara sebesar Rp2.067,3 triliun hingga 19 Desember 2019 (year to date/ytd). Angka penyerapan tersebut setara 84% dari pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar Rp2.461,1 triliun.
"Pelaksanaan anggaran pada tahun ini menurut evaluasi kami yang dilakukan oleh satker kementerian/lembaga trennya membaik. Artinya jumlah serapan dari pencairan anggaran seluruh K/L mencapai 84% dari pagu (per 19 Desember 2019), itu angka yang paling tinggi mungkin kira-kira dalam lima tahun terakhir," ungkap Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam kesempatan melakukan tinjauan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) V Jakarta, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2019).
Baca Juga: Defisit APBN Melebar, Capai Rp368,9 Triliun di November 2019
Meski demikian, realiasi penyerapan itu tercatat hanya naik sekitar 1% dibandingkan pada posisi 30 November 2019 yang mencapai 83,1%. Hingga akhir November penyerapan belanja negara tercatat mencapai Rp2.046 triliun dari pagu.
Dia menjelaskan, evaluasi terhadap kinerja anggaran kementerian/lembaga melalui satker-satkernya dilakukan sepanjang tahun. Orientasinya tidak hanya berfokus kepada tingkat penyerapan anggaran tetapi juga pada peningkatan akurasi rencana penarikan dana, penggunaan belanja, dan pencapaian output anggaran.Â
Baca Juga: Pemerintah Sudah Belanja Rp1.798 Triliun hingga Oktober
Menurutnya, untuk tahun ini kualitas belanja sudah lebih baik ketimbang tahun-tahun sebelumnya, terutama dari kementerian/lembaga yang makin berkurang melakukan revisi pelaporan anggaran belanja. Tahun ini revisi anggaran kementerian/lembaga tercatat turun 82%.