JAKARTA - Kondisi perekonomian global diprediksi masih akan tetap melambat pada tahun ini. Bahkan, beberapa lembaga dunia pun memprediksi perekonomian dunia hanya akan tumbuh 2,9% saja.
Perlambatan ekonomi global ini berpengaruh pada kondisi ekonomi negara-negara di dunia yang mengalami penurunan. Bahkan penurunan bukan hanya terjadi pada negara berkembang, negara maju pun terkena imbasnya.
Baca Juga: Bos IMF Sebut Kesepakatan AS-China Berdampak Positif bagi Ekonomi Global
Berdasarkan data Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Selasa (28/1/2020), pertumbuhan ekonomi negara-negara di Uni Eropa misalnya yang turun dari 2,23% di kuartal pertama 2018 menjadi 1,36% saja di kuartal III-2019. Kemudian ada juga negara seperti Amerika Serikat yang turun dari 3,54% di kuartal I-2018 menjadi 1,88% di kuartal III-2019.
Kemudian ada negara China yang turun dari 6,8% di kuartal I-2018 menjadi 6,00% di kuartal IV-2019. Selanjutnya ada negara seperti Singapura yang juga turun sangat drastis dari 4,6% di kuartal I-2018 menjadi 0,8% di kuartal IV-2019.
Baca Juga: Bersama Hary Tanoe, Menko Airlangga Paparkan Proyeksi Ekonomi Nasional
Lalu untuk Thailand juga mengalami kemerosotan dalam ekonomi dari 4,(*% di kuartal I-2018 menjadi 2,39% di kuartal III-2019. India juga tak kalah hebatnya, penurunannya dari 8,13% di kuartal I-2018 menjadi 4,55% di kuartal III-2019.
Ketidakpastian itu disebabkan oleh perang dagang Amerika Serikat dan China yang masih belum pasti. Meskipun beberapa waktu lalu sudah dilakukan penandatanganan perjanjian perdagangan antara Amerika Serikat dengan China.