JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat belanja kementerian/lembaga yang sudah dicairkan sebesar Rp30,9 triliun per 31 Januari. Dirinya pun meminta seluruh kementerian kementerian/lemba melakukan percepatan termasuk menggunakan belanja untuk mendukung pariwisata yang tengah menurun karena imbas virus corona.
“Untuk belanja barang Rp3,3 triliun, belanja modal Rp1,9 triliun, belanja bantuan sosial Rp13,2 triliun, dan belanja pegawai Rp12,5 triliun. Ini semuanya adalah belanja yang bisa dipercepat di dalam rangka untuk mendorong,” jelas Menkeu, dilansir dari Setkab, Selasa (11/2/2020).
Baca Juga: Jaga Pariwisata Imbas Virus Korona, Menkeu Kaji Subsidi untuk Penerbangan
Sri Mulyani mengatakan, apabila perekonomian RRT terpengaruh cukup signifikan dari corona virus, maka pengaruhnya terhadap tidak hanya di dalam RRT sendiri tetapi juga terhadap region dan global juga akan sangat besar. Untuk itu, Presiden Jokowi meminta kementerian/lembaga membuat beberapa langkah dalam rangka melindungi perekonomian Indonesia dan terus mendorong pertumbuhan ekonomi agar terjaga momentumnya.
“Walaupun kita memahami bahwa beberapa sektor sudah terpengaruh. Dari sisi pariwisata dalam hal ini kita melihat adanya penurunan dan juga dari sektor industri dan harga komoditas,” tambah Menkeu.
Baca Juga: Apa Kabar Insentif untuk 3 Lokasi Wisata yang Terdampak Virus Corona? Ini Kata Menhub
Seluruh kementerian/lembaga, menurut Menkeu, diminta untuk betul-betul melakukan percepatan dari belanja kementerian/lembaga, termasuk menggunakan belanja kementerian/lembaga untuk mendukung pariwisata. Menurut Menkeu, dirinya telah melaporkan di kabinet mengenai posisi pencairan anggaran sampai dengan tanggal 10 Februari 2020.
Berbagai belanja kementerian/lembaga, tambah Menkeu, di luar belanja pegawai yang biasanya dalam bentuk gaji dan tunjangan, yakni belanja barang dan modal mengalami kenaikan, namun masih bisa dipacu lebih cepat lagi.
“Termasuk dalam hal ini Kementerian PUPR yang sudah melakukan belanja yang cukup besar pada bulan Februari ini dalam bentuk belanja modal. Itu adalah salah satu indikasi yang bagus,” ujar Sri Mulyani.