JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui batu bara masih menjadi andalan dalam menghasilkan energi listrik di Indonesia. Meski penggunaanya kurang baik, Arifin mengaku akan mengefisiensikan pengelolaan batu bara dengan teknologi.
Arifin mengatakan, dasar pertimbangan masih mengandalkan batu bara adalah keterjangkauan harga dan kemudahan memperoleh sumbernya. Hal ini akan menunjang kemudahan industri untuk menunjang bisnis mereka.
Baca Juga: Tingkatkan SDM Tambang Batu Bara, RI Gandeng Jepang
"Kenapa batu bara? karena energi yang dihasilkan lebih murah, bisa kompetitif dan bisa dihasilkan dalam jumlah yang masif. Faktor kompetitif inilah yang akan mendorong ekonomi Indonesia ke depan. Industri akan sangat terbantu dengan ketersediaan energi yang ada," urai Arifin, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/2/2020).
Meski demikian, Arifin akan memanfaatan teknologi untuk dapat memberikan manfaat besar dalam pengelolaan Pembangkit Tenaga Listrik berbasis batu bara.
Baca Juga: Virus Korona Ganggu Ekspor Batu Bara ke China?
"Tantangan sekarang adalah bagaimana kita menghasilkan emisi yang rendah dari energi batubara. Kita sudah memasuki era tersebut," kata Arifin.
Dia mengatakan, teknologi bisa mendorong menciptakan efisiensi proses pembangkitan batu bara. Misalnya, penggunaan boiler supercritical mampu menciptakan efisiensi sebesar 30%, sementara ultra-supercritical bisa sampai mengefisiensikan proses pembangkitan hingga 40%.
Follow Berita Okezone di Google News