JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari dari 5,0%-5,4% menjadi 4,2%-4,6%. Hal ini karena ekonomi dunia juga mengalami pelambatan dan tidak adanya ketidakpastian di tengah meluasnya virus corona atau Covid-19.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengakui, bahwa Covid-19, tidak bisa dipungkiri memberikan tantangan bagi upaya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik. Apalagi dengan melambatnya prospek pertumbuhan ekonomi dunia menurunkan prospek pertumbuhan ekspor barang Indonesia, meskipun pada Februari 2020 meningkat didorong ekspor batu bara, CPO, dan beberapa produk manufaktur.
Baca Juga:Â Virus Korona Bakal Tekan Ekonomi Indonesia, Begini Penjelasannya
"Ekspor jasa terutama sektor pariwisata diprakirakan juga menurun akibat terhambatnya proses mobilitas antar negara sejalan dengan upaya memitigasi risiko perluasan Covid-19," ujarnya, dalam telekonferensi BI, di YouTube, Kamis (19/3/2020).
Investasi nonbangunan juga berisiko melambat dipengaruhi menurunnya prospek ekspor barang dan jasa serta terganggunya rantai produksi. Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020.
Baca Juga:Â Ini Dampak Virus Korona bagi Pertumbuhan Ekonomi Banten
"Pertumbuhan ekonomi dari 5,0-5,4% menjadi 4,2-4,6%. Pasca berakhirnya Covid-19," ujarnya.
BI juga mengapresiasi langkah stimulus fiskal pemerintah dalam meminimalkan dampak Covid-19, yang bersamaan dengan rencana penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak diprakirakan. Hal ini diharapkan dapat menopang prospek pertumbuhan ekonomi.
Follow Berita Okezone di Google News