JAKARTA - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menargetkan bisa mendapatkan 13 juta peserta iuran pada 2024 mendatang. Peserta tersebut berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, Polri, dan BUMD maupun BUMD.
Deputi Komisioner bidang Pemanfaatan Dana BP Tapera Ariev Baginda Siregar mengatakan, para peserta itu juga termasuk dari pengalihan Bapertarum PNS. Ada sekitar 4,2 juta peserta eks Bapertarum yang akan menjadi peserta awal BP Tapera.
"Kami sudah mendapat arahan dan persetujuan komiten dalam Renstra yang telah ditetapkan, bahwa dalam 5 tahun periode pertama BP Tapera beroperasi sampai 2024, target kami sekitar 13 juta peserta," ujarnya dalam telekonferensi, Jakarta, Jumat (5/6/2020) kemarin.
Untuk tahap pertama, BP Tapera disebutnya memang akan berfokus pada PNS anggota Bapertatum-PNS. Rencananya, pelaksanaan program Tapera akan mulai dilaksanakan pada Januari 2021.
Namun setelah itu, BP Tapera akan mulai melebarkan sayap dengan menggaet peserta yang berasal dari BUMN, BUMD, TNI dan Polri. Lalu untuk sektor swasta akan dimulai paling lambat 2027 mendatang.
"Kita pertama fokus pada pengelolaan layanan kepada PNS yang dimana perluasan peserta pada kelompok pekerja di BUMN/Bumdes/Polri, lalu masuk ke swasta. Termasuk pekerja mandiri informal," jelasnya
Ariev menjelaskan, pemungutan iuran dalam program Tapera memakai azas gotong royong. Dalam hal ini, seluruh pekerja saling membantu para pekerja kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) atau yang belum mempunyai rumah untuk memiliki hunian sendiri.
Hal ini juga sama halnya seperti program jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan. Semua peserta mengiur untuk membiayai orang yang sakit.
"Azas gotong royong yang juga disampaikan dalam pengembangan Tapera ini adalah melengkapi sistem jaminan sosial. Maka azas gotong royong pula yang jadi landasan beroperasj BP Tapera," jelasnya.
(rzy)