JAKARTA - Bank Indonesia (BI) buka suara mengenai pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS yang terus terjadi belakangan ini. Rupiah kini bergerak melemah ke level Rp14.800-an per USD.
Baca Juga: Kaget Rupiah Rp14.817/USD, IHSG Tergelincir 0,56% ke 5.051
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, Rupiah sejak awal tahun hingga saat ini tercatat sudah melemah 3,57%. Namun itu terjadi juga terhadap mata uang negara berkembang lainnya.
"Memang kalau kita lihat bahwa pasar keuangan masih mengalami tekanan. Kalau kita lihat ini nilai tukar di negara emerging market bukan hanya Indonesia juga terus mengalami tekanan semuanya juga masih begerak belum stabil," ujar Destry dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Baca Juga: Rupiah Makin Tertekan ke Level Rp14.735/USD
Destry melanjutkan para investor asing khawatir. Hal ini membuat investor menarik uangnya di negara berkembang untuk kembali ke AS. Pasalnya, pandemi diperkirakan akan muncul gelombang kedua sehingga dampaknya akan berlangsung lebih lama dan lebih dalam.
"Kita lihat belum puncaknya masih terus meningkat. Akhirnya mereka kembali lagi ke AS, beli lagi obligasi AS, sehingga Rupiah dan mata uang regional tertekan," jelasnya.