JAKARTA - Harga emas PT Aneka Tambang tembus Rp1 juta per gram atau menyentuh lebel tertinggi. Emas pun dianggap sebagai aset paling aman di tengah virus corona.
Naiknya harga emas pun membuat gairah investasi meningkat. Namun apakah tepat investasi sekarang atau tidak? Okezone merangkum fakta-fakta penjualan emas, Minggu (2/8/2020):
1. Faktor Naiknya Harga Emas
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, masalah-masalah yang terjadi secara global, sehingga membuat harga emas naik. Pertama, kasus kasus Covid-19 yang terjadi di Amerika Serikat terus melonjak. Hingga kini angkanya sudah lebih dari 4 juta kasus.
"Diprediksi, pemerintah AS akan menutup kembali perekonomiannya atau lockdown, di wilayah yang paling terdampak " kata Ibrahim.
2. Bukan Waktu yang Tepat Invesasi Emas
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa saat ini belum waktunya bagi masyarakat yang memiliki emas untuk menjualnya.
Pasalnya, harga emas diprediksi akan terus naik hingga pekan depan. Hal tersebut didasari atas kurang kondusifnya kondisi Amerika Serikat hingga konflik di perbatasan India dan China.
"Situasi tersebut, diprediksi akan terjadi hingga pekan depan," katanya.
3. Plus Investasi Emas
Keuntungannya, pertama nilainya bertumbuh kalau kita baca grafik perlahan-lahan akan bertumbuh terus naik dia nilainya. Keuntungan lainnya, mudah dijual. Karena memiliki logam mulia bisa dijual di mana pun dan kapan pun ketika butuh uang cash.
Emas atau logam mulia bisa juga digunakan sebagai dana darurat. Sebagai contohnya, ketika sedang traveling dan lupa membawa uang cash namun membawa logam mulia, maka bisa dijual di mana pun.
3. Minus Investasi Emas
Namun karena barangnya kecil harus berhati-hati. Karena kekurangannya mudah hilang atau terselip.
Selain itu, emas batangan atau logam mulia juga harus dijaga benar-benar. Apalagi bagi mereka yang menyimpan logam mulianya di rumah pribadi.
4. Harga Emas Diprediksi Terus Naik hingga Agustus
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, harga emas saat ini sudah melewati level USD1.880 per ounce. Pada pekan depan diperkirakan harga emas dunia bisa mencapai level USD2000 per ounce.
"Bisa saja hari Jumat bisa tembus USD1.990 per ounce di Minggu berikutnya di level USD2.000 per ounce. Setelah stimulus selesai emas akan terkoreksi. Saya perkirakan akan mencapai puncaknya di bulan Agustus di Minggu pertama," ujarnya.
5. Permintaan Meningkat
Menurut Perencana Keuangan Andi Nugroho, kenaikan harga emas ini juga ditengarai semakin banyak masyarakat yang berinvestasi emas. Apalagi, di tengah pandemi yang membutuhkan investasi aman yang siap dicairkan kapanpun dibutuhkan.
"Jadi semakin tinggi permintaan makin banyak produknya yang dijual dengan harga mahal," jelasnya.
Apalagi, lanjut Andi, saat ini investasi emas sudah semakin mudah dan banyak pilihannya. Bahkan kini dengan uang Rp10.000 sudah bisa mulai belajar investasi emas.