NEW YORK - Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu (19/8/2020) waktu setempat. Indeks S&P 500 menjauh dari rekor barunya stelah perdagangan yang fluktuatif dan berakhir melemah.
Melansir USAToday, Jakarta, Kamis (19/8/2020), S&P 500 anjlok 14,93 poin atau 0,4% ke 3.374,85. Sehari setelah menyentuh rekor tertinggi sejak 19 Februari 2020.
 Baca juga: Wall Street Ditutup Menguat, Investor Abaikan Resesi Imbas Covid-19
Dow Jones Industrial Average kehilangan 85,19, atau 0,3%, menjadi 27.692,88. Sedangkan Nadaq turun 64,38, atau 0,6% menjadi 11.146,46.
Indeks berbalik lebih rendah di sore hari setelah Federal Reserve merilis risalah dari pertemuan kebijakan terbaru. Bank sentral telah menjadi salah satu pilar utama yang menopang pasar setelah memangkas suku bunga jangka pendek ke rekor terendah mereka dan berjanji untuk membeli obligasi sebanyak yang diperlukan untuk menjaga pasar berjalan lancar.
Hasil pertemuan The Fed sekali lagi menunjukkan bahwa pembuat kebijakan merasa sulit untuk memperkirakan jalur ekonomi. Terutama dengan adanya wabah virus Corona atau Covid-19.
 Baca juga: Sepi Perdagangan, Wall Street Bergerak Landai
Pejabat Fed mengatakan mencoba menetapkan batas atas untuk imbal hasil di luar suku bunga jangka pendek hanya akan memberikan bantuan sederhana. Beberapa investor telah berspekulasi bahwa Fed bisa menjadi langkah selanjutnya untuk membantu perekonomian.
Hasil pada Treasury 10-tahun naik menjadi 0,68% dari 0,67% pada Selasa malam. Itu serendah 0,64% di pagi hari.
Di seluruh pasar saham, sebagian besar momentum tetap solid. Namun belakangan ini melambat setelah bangkit kembali dari penurunan yang mengerikan hampir 34% pada bulan Februari dan Maret. Perdagangan begitu hangat sehingga butuh beberapa upaya S&P 500 untuk memecahkan rekornya setelah turun 1% dari angka satu setengah minggu lalu.